
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sobat ST! Semoga kalian semua selalu dalam keadaan sehat, rezeki lancar, dan tetap semangat untuk belajar bersama di dunia otomasi dan teknik listrik. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang bagaimana cara membaca data dari Power Meter Schneider tipe PM800 menggunakan software Modbus Poll. Tutorial ini saya buat berdasarkan pengalaman langsung dan bertujuan untuk memudahkan kalian yang ingin memantau data power meter secara real-time di PC atau laptop menggunakan protokol Modbus.
Modbus Poll adalah software simulasi Modbus master yang sangat berguna bagi para pengembang perangkat Modbus slave ataupun bagi siapa saja yang ingin menguji dan mensimulasikan komunikasi protokol Modbus. Dengan fitur multiple document interface, Modbus Poll memungkinkan kita untuk memonitor beberapa perangkat Modbus sekaligus dan membaca berbagai data dari perangkat tersebut.
Power Meter Schneider tipe PM800 adalah alat ukur listrik yang banyak digunakan di industri untuk monitoring parameter kelistrikan seperti voltase, arus, daya, dan energi. Namun, agar data dari PM800 bisa terbaca di komputer, kita perlu menghubungkan perangkat tersebut menggunakan protokol komunikasi Modbus melalui kabel komunikasi RS485 dan software seperti Modbus Poll.
Sebelum mulai melakukan pembacaan data, ada beberapa peralatan yang harus disiapkan:
Penting untuk memastikan bahwa kabel komunikasi terhubung dengan benar, yaitu kabel Plus pada power meter harus terhubung ke kabel Plus pada kabel RS485, dan kabel Minus juga harus sesuai. Koneksi yang tepat akan menghindarkan kita dari error komunikasi nantinya.
Setelah kabel komunikasi terhubung, kita perlu melakukan konfigurasi pada power meter PM800 agar komunikasi Modbus dapat berjalan lancar. Berikut langkah-langkahnya:
Dengan pengaturan ini, power meter sudah siap untuk berkomunikasi melalui protokol Modbus dengan alamat 5 dan baudrate 9600.
Setelah power meter diatur, saatnya kita membuka software Modbus Poll dan melakukan koneksi ke perangkat. Berikut langkah-langkahnya:
Jika koneksi berhasil, Anda akan melihat status koneksi di Modbus Poll. Namun, terkadang muncul error connection timeout. Penyebab umum error ini adalah alamat Modbus yang belum disesuaikan atau tidak ada data yang terbaca pada alamat register yang dipilih.
Untuk membaca data dari power meter Schneider PM800, kita harus mengetahui alamat register Modbus yang tepat. Setiap parameter seperti voltase atau arus memiliki alamat register tersendiri. Schneider menyediakan daftar register (register list) yang bisa diunduh dan digunakan sebagai referensi.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah alamat register pada power meter Schneider biasanya harus dikurangi satu (minus 1) saat dimasukkan ke software Modbus Poll. Contohnya:
Hal ini merupakan standar offset dalam penulisan alamat register Modbus yang sering kali membingungkan pemula, jadi pastikan untuk selalu mengurangi satu dari alamat register yang ada di daftar.
Sekarang kita akan mencoba contoh membaca data voltase pada fase L1 dan L2 dari power meter Schneider menggunakan Modbus Poll:
Kemudian, untuk memudahkan identifikasi data, kita bisa memberikan alias atau nama pada masing-masing register di Modbus Poll. Misalnya, beri nama Voltase L1 dan Voltase L2 agar pembacaan data lebih mudah dan cepat.
Setelah data terbaca, penting untuk melakukan verifikasi agar data yang tampil di Modbus Poll sesuai dengan data yang tertera di power meter secara langsung. Misalnya, jika power meter menunjukkan voltase L1 sebesar 433 Volt, maka data yang terbaca di Modbus Poll juga harus mendekati angka tersebut.
Dalam praktik saya, data voltase yang terbaca di Modbus Poll memang sama persis dengan yang tampil di power meter. Ini menandakan bahwa konfigurasi komunikasi dan alamat register sudah tepat.
Membaca data dari Power Meter Schneider PM800 menggunakan Modbus Poll adalah solusi efektif untuk monitoring parameter listrik secara real-time di komputer. Proses ini memerlukan pengaturan komunikasi yang tepat, kabel komunikasi RS485 yang benar, dan pemahaman tentang alamat register Modbus yang digunakan.
Dengan mengikuti tutorial ini, sobat ST dapat menghubungkan power meter ke PC, membaca data penting seperti voltase dan arus, serta memantau performa sistem kelistrikan secara akurat. Jangan lupa, selalu gunakan referensi register list Schneider untuk memastikan alamat register yang tepat dan lakukan verifikasi data untuk mendapatkan hasil yang valid.
Semoga tutorial ini bermanfaat dan membantu kalian dalam menguasai teknik komunikasi Modbus dengan power meter Schneider. Tetap semangat belajar dan terus eksplorasi dunia teknik listrik dan otomasi!
Terima kasih sudah membaca, semoga sobat ST selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam belajar. Amin.
Tulis Komentar